Jumat, 17 Februari 2012

ME vs DUNIA

 Tulisan kali ini saya buat setelah melihat dan
membaca status dari teman saya di jejaring
sosial Facebook. Ketika membaca status yang
dibuat oleh teman saya, saya teringat dengan
pernyataan dari seorang teman yang kebetulan
mempunyai pekerjaan yang dianggap hina oleh banyak orang. Oh ya, teman saya ini berjenis
kelamin wanita . Saya bersyukur karena diciptakan oleh Allah
SWT seperti pada saat ini. Walaupun tidak
kaya, tetapi saya punya banyak sekali teman
dari golongan orang-orang kaya. Bahkan, saya
juga lebih senang lagi karena mempunyai lebih
banyak teman dari golongan-golongan menengah kebawah. Saya juga bersyukur punya banyak teman yang
sangat taat kepada ajaran agama dan bahkan
saya juga mempunyai banyak teman yang tidak
taat dengan ajaran agama. Selain itu, saya juga bersyukur karena
mempunyai banyak kenalan dan teman yang
berasal dari golongan pejabat, baik di Pusat
ataupun di Daerah. Bahkan, saya jadi
bertambah senang karena dipertemukan oleh
Allah SWT dengan orang-orang yang menekuni pekerjaan yang dipandang hina oleh banyak
orang. Semuanya memberikan pelajaran
tersendiri buat saya pribadi agar bisa menjadi
pribadi yang lebih baik. Tetapi pada tulisan kali ini, saya tidak ingin
berbagi cerita tentang teman-teman saya yang
kaya ataupun yang miskin, apalagi tentang
para pejabat di negeri ini. Saya hanya ingin
berbagi cerita tentang apa yang dipesankan
oleh teman saya yang kebetulan kerjanya dimalam hari. Pernah suatu ketika, teman saya tersebut
menyatakan bahwa dirinya tidaklah hina
seperti yang kebanyakan orang tuduh. Dia
menyatakan bahwa kebanyakan wanita yang
lebih hina dari dia adalah berasal dari
golongan wanita-wanita yang berpendidikan. Saya pun bingung dengan pernyataan dia. Saya
meminta penjelasan dari pernyataan yang
dikatakannya. Dia mengatakan bahwa seorang
pekerja seks atau seorang pelacur, setiap ada
orang yang akan memegang tubuhnya atau
mungkin menikmati tubuhnya, tidak akan sembarangan orang yang bisa melakukannya.
Hanya orang-orang yang mempunyai uang saja
yang bisa menikmati tubuhnya. Selanjutnya dia meminta memperhatikan
wanita-wanita yang mengaku orang baik itu.
Dia mengatakan bahwa tidak ada wanita baik
yang mau mempertunjukkan pahanya,
bokongnya, celana dalamnya, atau bahkan
payudaranya ditempat umum dan diwaktu orang ramai serta bukan kepada suaminya. Dia
mengatakan bahwa teman-teman dia saja tidak
terlalu mau seperti wanita-wanita yang
mengaku baik, tetapi malah melihatkan 
tubuhnya. Jadi, wanita-wanita itu sama saja
dengan seorang pelacur dan bahkan bisa saja lebih hina dari seorang pelacur, katanya. Saya hanya terdiam mendengarkan 
penjelasannya. Memang benar apa yang
dikatakannya. Kita lihat saja saat ini, betapa
banyak sekali wanita-wanita yang mengaku 
orang baik-baik dan memandang ini wanita
pelacur, tetapi mereka memamerkan paha mereka, celana dalam mereka, atau bahkan
payudara mereka untuk dilihat orang banyak.
Saya hanya bisa diam saja mendengarkan
penjelasannya sambil menunggu penjelasan 
selanjutnya. Dia pun melanjutkan penjelasannya. Dia
lantas mengatakan bahwa banyak wanita yang
bodoh karena dimanfaatkan lelaki brengsek
yang mengatas namakan cinta. Dia mengatakan
bahwa pacaran merupakan tameng yang
digunakan oleh lelaki untuk menikmati tubuh wanita secara gratis dan apabila tubuh wanita
sudah dinikmati, maka sang wanita tersebut
ditinggalkan begitu saja. Dia menduga bahwa sangat banyak wanita yang
pacaran tetapi sudah pernah berhubungan seks
atau paling minimal ciuman dan raba meraba.
Lelaki mana yang tidak akan tergoda ketika
melihat paha wanita yang putih dan mulus
serta payudara yang montok? Hanya lelaki yang tidak normal yang tidak akan tergoda.
Oleh karena itu, banyak sekali lelaki yang
hanya ingin menikmati tubuh wanita secara
gratis dengan mengatasnamakan pacaran dan
“cinta”. Dia pun lantas mengatakan bahwa disinilah 
letak dimana wanita yang seperti itu lebih hina
dari pelacur. Dia mengatakan bahwa jika ada
seorang lelaki yang ingin berhubungan seks
dengan pelacur, maka lelaki tersebut harus
mengeluarkan uang untuk melakukannya dan juga didalam sebuah ruangan kamar ataupun 
didalam hotel. Sementara itu, wanita yang
pacaran, banyak yang dengan mudah disentuh
oleh lelaki yang mereka namakan pacar.
Padahal, didalam hukum negara dan hukum
agama tidak mengenal yang namanya pacar ataupun kekasih. Mereka dengan mudah memberikan tubuh
mereka kepada pacarnya secara gratis.
Bahkan, yang lebih parahnya lagi, banyak
diantara mereka yang melakukannya ditempat
umum. Lantas dimanakah letak kemuliaan wanita itu?
Dia merasa dia masih tinggi derajatnya dari
wanita tersebut. Dia ketika mau berhubungan
seks, mendapatkan uang. Sementara wanita 
yang berhubungan seks dengan pacarnya, tidak
mendapatkan apa-apa. Bahkan setelah mereka putus dengan pacarnya, bukan tidak mungkin 
akan kembali berhubungan seks dengan pacar
barunya. Jadi, wanita yang seperti itu tidak
lebih dari seorang pelacur modern. Saya hanya bisa terdiam ketika mendengar
semua penjelasan dari teman saya yang satu
ini. Saya merasa bahwa semua penjelasannya 
benar dan bahkan sangat benar. Berdasarkan
survei yang dilakukan oleh Komisi
Perlindungan Anak pada tahun 2007 yang lalu menyebutkan bahwa sekitar 62,7% remaja
Indonesia sudah tidak perawan. Bahkan yang
lebih parahnya lagi, sekitar 21,2% remaja putri
di tingkat sekolah menengah atas pernah 
aborsi. Mungkin masih ada yang tidak percaya dengan
survei tersebut. Tetapi kalau melihat betapa
banyaknya generasi muda yang menikah
dikarenakan hamil dahuluan dan juga semakin
meningkatnya produksi film porno buatan
anak bangsa ini, maka saya merasa bahwa survei tersebut tidak salah dan bahkan
mungkin sangat benar. Teman saya tersebut kembali melanjutkan
pembicaraannya. Dia cuma meminta kepada
banyak orang agar tidak menghina dia dan 
rekan-rekan dia yang lainnya. Dia juga
meminta kepada semua orang agar jangan
hanya mencaci tanpa menghadirkan solusi pemecahan masalah yang dihadapinya. Dia
meminta agar masyarakat dan pemerintah
mencari solusi pemecahan masalah yang
dihadapi mereka, agar mereka bisa kembali
hidup sebagai wanita biasa. Dia juga meminta saya untuk menyampaikan
kepada pejabat, orang kaya, dan masyarakat
yang saya kenal agar kembali memikirkan 
ulang tentang pemberian izin kepada anak-
anak wanita untuk memakai pakaian yang
terbuka. Selain itu, dia juga meminta agar orang tua memikirkan ulang untuk memberikan
izin kepada sang anak wanita yang ingin
pacaran. Jangan sampai ketika nanti anak-
anak wanita tersebut sudah menjadi korban,
baru kemudian menyesal. Dia juga meminta kepada saya agar
menyampaikan kepada teman-teman saya yang
berjenis kelamin wanita agar tidak
terpengaruh dengan status pacaran. Dia
mengatakan bahwa pacaran tidak bermanfaat
bagi wanita, bahkan lebih besar peluang untuk merugikan sang wanita. Jika memang sang 
lelaki benar-benar mencintai sang wanita, maka
sang lelaki akan menemui orang tua si wanita
dan mengatakan bahwa dia ingin melamar
sanga wania. Lebih baik jomblo dari pada
pacaran karena jodoh telah diatur oleh Allah SWT /Tuhan Yang Maha Esa. Allah akan
memberikan kita jodoh, jika kita sudah siap.
Jika kita belum siap untuk menikah, mengapa
kita harus cepat-cepat mencari jodoh? Sambil menikmati hisapan demi hisapan rokok,
saya bersyukur bahwa saya mendapatkan
pelajaran yang sangat berharga dari
seseorang yang selama ini dianggap ini. Orang
yang selama ini dianggap hina, ternyata lebih
peduli kepada rekannya sesama jenis agar tidak menjadi korban lelaki yang brengsek
dikarenakan kelalaian diri sendiri. Pada kegelapan malam hari itu, aku hanya bisa
berdo’a agar Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
melindungi diriku, dirinya, dan kita semua dari
perbuatan tercela yang dapat mendatangkan 
amarah-Nya dan juga dapat merusak nama
baik kita semua. Selain itu, didalam hati saya juga berdo’a agar
tidak ada lagi wanita yang berhubungan seks
dengan orang yang tidak sah baginya. Tidak
ada lagi wanita yang memamerkan anggota 
tubuhnya karena keindahan tubuhnya hanya
milik suaminya seorang, bukan orang lain. Kalaupun tidak bisa hilang, saya hanya bisa
berdo’a agar wanita yang berhubungan seks 
dengan orang yang bukan suaminya dan wanita
yang memamerkan anggota tubuhnya, menjadi
sangat sedikit. Semoga saja… Amiin.

Selasa, 14 Februari 2012

dari hati ku yang merindukan kalian ...

masih ingatkah kalian ..
sepenggal arti dari sahabat sejati  pada sebuah sekolah lusuh beberapa tahun silam ..
mencoba memahami arti pribadi masing-masing dengan 4 otak yang selalu tak seiring dan tak sejalan ??
menjadi guru pada setiap langkah yang terayun dengan wibawa yang menyinari pelupuk mata itu ..


kita memang terpisah jauh sekarang ..
tak pernah bersua dalam nyata .. hanya maya yang dapat menyatukan hati kita ..
berbeda !!
tapi tak pernah jadi penghalang atas semua beban yang ada ..
karena kita satu 
kau terluka .. aku merasakan perihnya ..
kau menangis aku mengusap air mata yang jauth itu ..
kau tertidur .. aku selalu menjadi malaikta penjaga mu .. menemani di setiap galau mu ..


tak ada lagi yang aku punya selain kalian..
penghibur di saat gundah ..
teman di saat lara ..
walaupun tak bisa di samakan dengan kata ..
tapiyang aku tahu ..
rasa yang ada untuk ku .. melebihi dari sepenggal kalimat ini ..


aku akan merindukan kalian ..
melebihi kalian merindukan aku ..
peluk cium dan sentuhan hangat yang ada untuk mu ..
tak pernah bisa menyamai terimakasih yang ku lontarkan untuk mu ..
karena aku menyayangi kalian lebih dari nyawa ku sendiri .. 


*untuk jiwa jiwa terkasih*
     *SAHABAT KU*